Rabu, 26 Agustus 2015 | 17:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com —
Beberapa waktu belakangan, penyedia layanan ojek berbasis aplikasi
baru, Blu-Jek, ramai dibicarakan di media sosial. Bahkan, kabar Blu-Jek
merekrut pengendara pun beredar melalui pesan berantai (broadcast).
Dalam pesan berantai yang beredar, tertulis bahwa Blu-Jek merupakan layanan ojek dari Blue Bird. Namun, belakangan informasi tersebut dibantah oleh pihak Blue Bird.
Kepala Humas Blue Bird Teguh Wijayanto mengatakan, Blue Bird Group tidak membuka layanan transportasi roda dua atau ojek. Blue Bird Group hanya bergerak di bidang jasa transportasi yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. (Baca: Tak Juga Dipanggil Go-Jek dan GrabBike, Ratusan Orang Ini Pilih Blu-Jek)
"Jika ada pihak lain yang mengatasnamakan perusahaan kami sebagai penyedia layanan transportasi roda dua atau ojek, informasi tersebut tidak benar dan di luar tanggung jawab kami," kata Teguh melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Rabu (26/8/2015).
Ia pun meminta masyarakat untuk melihat ragam jasa yang resmi dari Blue Bird Group. Masyarakat bisa mengeceknya di situs www.bluebirdgroup.com.
Dihubungi terpisah, pihak Blu-Jek mengungkapkan bahwa layanan ojek berbasis aplikasi yang digagasnya memang bukan mengatasnamakan Blue Bird. (Baca: "Mau Jadi Tukang Ojek Saja Susahnya Minta Ampun...")
Blu-Jek dikelola oleh perusahaan sendiri. "Memang banyak yang menyangka kami dari Blue Bird, padahal tidak. Kami memiliki perusahaan sendiri," kata petugas Marketing Commercial Blu-Jek, Arlingga Putranto.
Dalam pesan berantai yang beredar, tertulis bahwa Blu-Jek merupakan layanan ojek dari Blue Bird. Namun, belakangan informasi tersebut dibantah oleh pihak Blue Bird.
Kepala Humas Blue Bird Teguh Wijayanto mengatakan, Blue Bird Group tidak membuka layanan transportasi roda dua atau ojek. Blue Bird Group hanya bergerak di bidang jasa transportasi yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. (Baca: Tak Juga Dipanggil Go-Jek dan GrabBike, Ratusan Orang Ini Pilih Blu-Jek)
"Jika ada pihak lain yang mengatasnamakan perusahaan kami sebagai penyedia layanan transportasi roda dua atau ojek, informasi tersebut tidak benar dan di luar tanggung jawab kami," kata Teguh melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Rabu (26/8/2015).
Ia pun meminta masyarakat untuk melihat ragam jasa yang resmi dari Blue Bird Group. Masyarakat bisa mengeceknya di situs www.bluebirdgroup.com.
Dihubungi terpisah, pihak Blu-Jek mengungkapkan bahwa layanan ojek berbasis aplikasi yang digagasnya memang bukan mengatasnamakan Blue Bird. (Baca: "Mau Jadi Tukang Ojek Saja Susahnya Minta Ampun...")
Blu-Jek dikelola oleh perusahaan sendiri. "Memang banyak yang menyangka kami dari Blue Bird, padahal tidak. Kami memiliki perusahaan sendiri," kata petugas Marketing Commercial Blu-Jek, Arlingga Putranto.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Unoviana Kartika |
Editor | : Desy Afrianti |