Rabu, 23 September 2015
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits*
(Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan keutamaan berdoa di hari arafah, diantaranya,
Hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ، فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟
“Tidak ada hari dimana Allah paling banyak membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah. Dia mendekati mereka, lalu dia banggakan mereka di hadapan para malaikat, dengan berfirman: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1348).
Kemudian, hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
”Sebaik-baik doa adalah doa hari arafah.” (HR. Turmudzi 3585 dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 1536)
Juga diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaid bin Kuraiz, beliau mengatakan,
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Doa yang paling utama adalah doa hari arafah.” (HR. Malik dalam al-Muwatha’ 2/300, dan al-Jauhari mengatakan, Hadis ini mursal – keterangan tabiin –).
Apakah ini khusus jamaah haji atau Umum untuk semua Muslim?
Ulama berbeda pendapat tentang keutamaan doa pada hari arafah, apakah keutamaan doa ini khusus berlaku untuk jamaah haji ataukah berlaku umum untuk semua kaum muslimin di selurun penjuru dunia?
Sebagian Malikiyah menyatakan bahwa keutamaan ini khusus berlaku untuk jamaah haji yang sedang wukuf di arafah. Imam al-Baji – ulama madzhab Maliki – (w. 474 H) mengatakan,
قوله : ” أفضل الدعاء يوم عرفة ” يعني : أكثر الذكر بركة وأعظمه ثوابا وأقربه إجابة ، ويحتمل أن يريد به الحاج خاصة ؛ لأن معنى دعاء يوم عرفة في حقه يصح ، وبه يختص ، وإن وصف اليوم في الجملة بيوم عرفة فإنه يوصف بفعل الحاج فيه
”Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Sebaik-baik doa adalah doa arafah’, artinya dzikir yang paling berkah, yang paling besar pahalanya, dan yang paling berpeluang mustajab adalah doa ketika arafah. Kemungkinan yang dimaksud di sini adalah jamaah haji secara khusus. Karena makna ’doa hari arafah’ untuk para jamaah haji sangat tepat, dan itu khusus untuk mereka. Dan karena hari itu disebut dengan hari arafah, disimpulkan dari aktivitas jamaah haji di sana.” (al-Muntaqa Syarh al-Muwatha’, 2/1).
Sementara ulama lain berpendapat bahwa keistimewaan ini berlaku untuk jamaah haji dan selain jamaah haji. Al-Hafidz Ibnu Rajab (w. 795 H) menyebutkan sebuah riwayat dari jalur Nufai’ Abi Daud, bahwa Ibnu Umar mengatakan,
إذا كان يوم عرفة لم يبق أحد في قلبه مثقال ذرة من إيمان إلا غفر له قيل له: أللمعروف خاصة أم للناس عامة؟ قال: بل للناس عامة”
“Ketika hari arafah, setiap orang yang memiliki iman seberat telur semut maka dia akan diampuni.” ada yang bertanya kepada beliau, ’Apakah khusus untuk yang sedang wukuf di arafah ataukah umum mencakup semua orang?’ “Umum untuk semua manusia.” Jawab Ibnu Umar. (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 492).
Pendapat ini pula yang dikuatkan oleh Dr. Sholih al-Fauzan. Ketika beliau ditanya, apakah keutamaan doa pada hari ‘Arafah khusus bagi para jamaah haji ataukah umum untuk semua manusia?
Jawaban beliau,
الدعاء يوم عرفة عام للحجاج وغيرهم لكن الحجاج على وجه أخص لأنهم في مكان فاضل وهم متلبسون بالإحرام وواقفون بعرفة فهم يعني يتأكد الدعاء في حقهم والفضل في حقهم أكثر من غير الحجاج وأما بقية الناس الذين لم يحجوا فإنهم يشرع لهم الدعاء والاجتهاد بالدعاء في هذا اليوم ليشاركوا إخوانهم الحجاج في هذا الفضل
“Doa pada hari ‘Arafah berlaku umum untuk para jamaah haji dan selain jamaah haji. Akan tetapi, para jamaah haji lebih khusus karena mereka berada di tempat yang mulia, sedang melaksanakan ihram dan melakukan wuquf di arafah. Doa untuk mereka menjadi sangat ditekankan. Keutamaan untuk mereka lebih banyak dari pada selain jamaah haji. Adapun masyarakat lain yang tidak berhaji, disyariatkan untuk mereka berdoa serta bersungguh-sungguh dalam berdoa pada hari ini, agar sama-sama mendapatkan keutamaan sebagaimana saudara-saudara mereka, para jamaah haji.
Selanjutnya, Dr. Al-Fauzan menyebutkan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan doa ketika hari arafah, kemudian beliau menegaskan,
فالدعاء مشروع في يوم عرفة للحاج ولغيره لكنه في حق الحاج آكد وأفضل لما هو متلبس به من المناسك ولما هو فيه من المكان العظيم الفاضل وأما الزمان وفضل الزمان فيشترك فيه الحجاج وغير الحجاج وأما المكان فيختص به الحجاج وهو الوقوف بعرفة.
Oleh karena itu, doa pada hari Arafah disyariatkan untuk orang yang berhaji dan selainnya. Akan tetapi, bagi orang yang berhaji, lebih ditekankan dan lebih utama, karena mereka sedang melaksanakan berbagai manasik dan karena mereka berada di tempat yang agung nan utama. Adapun tentang batas waktu (hari arafah) dan keutamaan waktu, jama’ah haji dan selain jamaah haji sama-sama mendapatkannya. Sementara tempat (arafah) hanya khusus untuk jamaah haji, yaitu wuquf di arafah.”
Semua kaum muslimin bisa mendapatkan keutamaan hari arafah, sementara keutamaan padang arafah, hanya dimiliki oleh para jamaah haji yang sedang wukuf di arafah.
Allahu a’lam
*Sumber: http://www.konsultasisyariah.com/doa-di-hari-arafah-bagi-selain-jamaah-haji/