Ricuh, Ribuan Warga Inggris Demo Tolak Kedatangan Netanyahu


LONDON – Kehadiran Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu di Inggris tampaknya benar-benar dibenci oleh warga Negeri Ratu Elizabeth. Hal itu terlihat dari munculnya aksi demonstrasi untuk menolak kehadiran PM Netanyahu.

Aktivis sudah berkumpul sejak Rabu (9/9) kemarin dan melakukan unjuk rasa di Downing Street, kantor Perdana Menteri Cameroon.

Sekira 1000 orang berkumpul di Jalan Downing dengan membawa dan mengibarkan bendera Palestina, serta spanduk yang beruliskan ‘Bebaskan Palestina’. Aksi itu digelar sejak Rabu (9/9) kemarin, tepat sebelum kedatangan PM Netanyahu di Inggris pada hari ini.

“Kami di sini karena kami merasa Netanyahu harus membayar atas kejahatan perang yang telah ia lakukan. Kami di sini untuk memprotes dan ingin dia tahu bahwa dia tidak diterima di negeri ini,” ucap seorang demonstran bernama Marion Tehami (21), seperti dikutip Jerusalem Post, Kamis (10/9/2015).


Bentrokan antara demonstran anti-Netanyahu dan pro-Netanyahu sempat terjadi, ketika demonstran berusaha untuk masuk lebih dalam ke jalanan Downing, yang merupakan daerah kediaman sekaligus kantor PM Cameron. Di lokasi itu direncanakan pertemuan antara Cameron dan Netanyahu.

Ketika demonstan anti-Netanyahu berdemo meluapkan kemarahannya, massa pro-Netanyahu yang berjumlah sekitar 50 orang muncul membawa bendera Israel. Massa pro-Netanyahu mengklaim hadir untuk mempromosikan perdamaian di kawasan Timur Tengah. 


Dalam aksi demonstrasi itu ikut terlibat warga Yahudi dengan pakaian khas mereka yang menolak kedatangan Netanyahu. Mereka membentangkan poster-poster bertuliskan "ARREST NETANYAHU WAR CRIMINAL" "ZIONISM AND JUDIASM ARE DIAMETRAL" "STATE OF ISRAEL DO NOT REPRESENT WORLD JEWRY". 

Aksi demonstrasi itu sendiri dilakukan di tengah semakin banyaknya orang yang menandatangani petisi untuk memenjarakan PM Netanyahu di Inggris, karena dinilai bertanggung jawab atas perang di Gaza tahun lalu. Hingga kini, setidaknya ada 108 ribu orang yang menandatangani petisi online tersebut.

Kendati warganya melakukan protes, Pemerintah Inggris menyatakan bahwa ada hak-hak Israel yang proporsional untuk membela diri dalam batas-batas hukum internasional.

“Kami menyadari bahwa konflik di Palestina terutama di Jalur Gaza tahun lalu memang sangat mengerikan. Namun, kami juga menghargai hak-hak Israel yang proporsional untuk membela diri dalam batas-batas hukum internasional,” demikian pernyataan Pemerintah Inggris.