September 13, 2015
Istri NSW pun menerima permintaan pertemanan Hendra lantaran Hendra menggunakan foto profil berseragam polisi sehingga istrinya menganggap Hendra adalah orang baik-baik.
Sejak saat itu kedduanya pun sempat berkomunikasi beberapa kali terakhir komunikasi terjadi pada tanggal 3 Semptember lalu. Pelaku meminta uang kepada istri NSW sebesar Rp 2 juta. Namun ermintaannya ditolak oleh istri NSW. Karena ditolah pelaku pun mengancam akan menyebarkan foto-foto bugilnya.
Karena tidak dikirim uang sesuai permuintaannya pelaku benar-beenar mengunggah foto budil seorang wanita mirip ibu camat itu ke Facebook. Bahkan foto tersebut di tag ke akun Facebook milik salah satu wartawan media cetak di Jembarana.
“Sebagai suami, saya tidak percaya istri saya berfoto seperti itu,” ujar NSW.
Tidak sampai disitu saja kemudian peelaku menyebarkan teror kepada korbannya baik melalui SMS dan sambungan telefon, bahkan menghubungi NSW sendiri. Dari SMS yang dikirim pelaku pada sang pak camat pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang ditugaskan di Banyuwangi, Jawa Timur, itu mengancam akan mendatangi korban.
“Dia juga berkali-kali menghubungi saya, tapi tidak saya angkat. Setelah konsultasi ke saudara dan kawan-kawan di kepolisian, saya disarankan tidak mengangkat telepon darinya, karena khawatir saya akan kalap,” imbuhnya.
Karena sudah menganggap perbuatan kriminal, NSW melaporkan kasus tersebut ke
Perbutan tersangka itu pun langsung dilaporkan pada poliss lantran dinilai sudah termasuk perbuatan kriminal. Kasus tersebut dilaporkan pada Polda Bali yang memiliki unit cyber crime (kejahatan online) guna melacak keberadaan pelakunya.
“Sebelum ke Polda Bali, saya melapor dulu ke Polres Jembrana. Kasihan istri saya shock gara-gara masalah ini. Kami sudah puluhan tahun berumah tangga, selama ini baik-baik saja,” ungkap NSW.
Dalam ksusnya ini NSW mengaku suddah memiliki sejumlah bukti-bukti ancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh pelakunya. Sejumlah bukti yang dimilikinya diantaranya ialah bukti trasfer dari rekening istrinya, SMS. Diakui oleh pak camat tersebut bahwa foto bugil yang disebar memang mirip dengan istrinya. Namun ia percaya bahwa foto bugil tersebut merupakan gambar rekayasa.
“Mana mau istri saya berfoto bugil seperti itu. Apalagi sampai foto itu disebarkan,” paparnya.
Setelah melaporkan kejadian tersebut NSW mendapatkan informasi dari unit cyber crime Polda Bali bahwa pelakunya bukan berada di Banyuwangi sebagaimana pelaku mengenalkan asal dirinya akan tetapi berada di Lampung Tengah, Provinsi Lampung (Sumatra). (Tribunnews)