Beberapa waktu Ade Armando mengeluarkan pernyataan yang kontroversial
seputar ibadah haji dan umroh. Pria yang juga Dosen Universitas
Indonesia (UI) tersebut meminta ibadah haji dan umroh di berhentikan
(distop) saja dan kemudian dananya dialihkan untuk kesejahteraan rakyat
miskin Indonesia.
"Apa tidak sebaiknya kita stop naik haji dan umroh, dan uangnya kita gunakan untuk membangun kesejahteraan rakyat?," sebuah kicauan dari akun twitter mliknya.
Secara tidak langsung melalui idenya, Ade terkesan menganggap remeh kemampuan Presiden Jokowi dalam mensejahterakan rakyat Indonesia. Saking seriusnya dengan ide 'gilanya' itu, Ade pun menyempatkan untuk membuat kalkulasi perhitungan dana haji jika dialokasikan kepada rakyat miskin Indonesia. (Baca, Ade Armando Minta Haji dan Umroh Di Stop Karena Cuma Pemborosan Saja)
Langsung publik bereaksi pasca mengetahui ide Ade yang tersebar di media online maupun media sosial. Kecaman demi kecaman mengalir deras tak terbendung kepada pria yang dikenal sebagai pendukung Jokowi yang loyal. Sekedar diketahui, keloyalan Ade hampir sama dengan Fadjroel Rachman. Mereka berdua selalu pasang 'badan' untuk membela Jokowi.
Kembali kepada ide Ade Armando yang kebanyakan pihak menilainya konyol. Pasalnya, setiap tahun jumlah turis Indonesia yang melancong ke Eropa sangat-lah fantastis dibanding dengan jumlah warga Indonesia yang haji/umroh ke tanah suci. (Baca, Nyinyir ke Haji dan Umroh, Ade Armando Tak Tahu 8,9 Juta Turis Indonesia ke Eropa Per Tahun)
Kenapa Ade tidak mengkritik para turis Indonesia yang menghabiskan uangnya melancong ke Eropah? Kenapa harus Jamaah Haji yang ketanah suci dalam rangka melakukan ibadah di-nyinyirin oleh Ade?
Nah, hal yang mengejutkan lagi, rupanya Presiden Jokowi bukan malah mengamini permintaan Ade. Dalam pertemuan bilateral negara Indonesia dengan Arab Saudi, Jum'at (11/9/2015), Jokowi malah mendapat tambahan 10.000 kuota untuk jamaah haji Indonesia dari Raja Arab Saudi Pangeran Salman bin Abdulazis Al Saudi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui akun twitternya. Mantan Walikota Solo itu terlihat senang dengan tambahan 10.000 kuota haji.
"Pertemuan saya dengan Raja Arab Saudi membuahkan hasil. Tahun depan kita dapat tambahan kuota haji 10.000 jamaah.-Jkw," tulis akun @jokowi, Minggu (13/9/2015).
"Apa tidak sebaiknya kita stop naik haji dan umroh, dan uangnya kita gunakan untuk membangun kesejahteraan rakyat?," sebuah kicauan dari akun twitter mliknya.
Secara tidak langsung melalui idenya, Ade terkesan menganggap remeh kemampuan Presiden Jokowi dalam mensejahterakan rakyat Indonesia. Saking seriusnya dengan ide 'gilanya' itu, Ade pun menyempatkan untuk membuat kalkulasi perhitungan dana haji jika dialokasikan kepada rakyat miskin Indonesia. (Baca, Ade Armando Minta Haji dan Umroh Di Stop Karena Cuma Pemborosan Saja)
Langsung publik bereaksi pasca mengetahui ide Ade yang tersebar di media online maupun media sosial. Kecaman demi kecaman mengalir deras tak terbendung kepada pria yang dikenal sebagai pendukung Jokowi yang loyal. Sekedar diketahui, keloyalan Ade hampir sama dengan Fadjroel Rachman. Mereka berdua selalu pasang 'badan' untuk membela Jokowi.
Kembali kepada ide Ade Armando yang kebanyakan pihak menilainya konyol. Pasalnya, setiap tahun jumlah turis Indonesia yang melancong ke Eropa sangat-lah fantastis dibanding dengan jumlah warga Indonesia yang haji/umroh ke tanah suci. (Baca, Nyinyir ke Haji dan Umroh, Ade Armando Tak Tahu 8,9 Juta Turis Indonesia ke Eropa Per Tahun)
Kenapa Ade tidak mengkritik para turis Indonesia yang menghabiskan uangnya melancong ke Eropah? Kenapa harus Jamaah Haji yang ketanah suci dalam rangka melakukan ibadah di-nyinyirin oleh Ade?
Nah, hal yang mengejutkan lagi, rupanya Presiden Jokowi bukan malah mengamini permintaan Ade. Dalam pertemuan bilateral negara Indonesia dengan Arab Saudi, Jum'at (11/9/2015), Jokowi malah mendapat tambahan 10.000 kuota untuk jamaah haji Indonesia dari Raja Arab Saudi Pangeran Salman bin Abdulazis Al Saudi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui akun twitternya. Mantan Walikota Solo itu terlihat senang dengan tambahan 10.000 kuota haji.
"Pertemuan saya dengan Raja Arab Saudi membuahkan hasil. Tahun depan kita dapat tambahan kuota haji 10.000 jamaah.-Jkw," tulis akun @jokowi, Minggu (13/9/2015).