Sabtu, 19 September 2015
Media Turki Daily Sabah (18/9) merilis hasil sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei yang berbasis di Ankara, Objective Research Center (ORC) yang dikeluarkan pada Jumat 18 September 2015, bila pemilu dini Turki digelar minggu ini, 44 persen dari partisipan survei mengatakan mereka akan memilih Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Dengan 45 hari tersisa menuju pemilu dini (pemilu ulang) Turki pada 1 November mendatang, ORC melakukan survei tatap muka dengan 2.760 responden di 32 provinsi Turki pada tanggal 12-15 September 2015. Responden dalam survei mengindikasikan dukungan pada partai nasionalis-fasis Partai Pergerakan Nasionalis (MHP) menurun menjadi 13,4 persen dari perolehan suara 16,5 persen yang diraihnya pada pemilu 7 Juni lalu. Partai berhaluan kiri-komunis yang mendapuk diri sebagai partai pro-kurdi, partai rakyat demokratik (HDP) mengalami penurunan dukungan responden sebanyak 2 persen, dari 13 persen pada pemilu 7 Juni menjadi 11 persen.
Survei tersebut menemukan bahwa pemilih yang memilih HDP pada pemilu lalu berasal dari pendukung partai sekuler-kemalis Partai Rakyat Republik (CHP), terutama pemilih yang tinggal di provinsi-provinsi pantai barat Turki akan kembali memilih CHP. Bila pemilu digelar minggu ini, 27,8 persen dari jumlah responden mengindikasikan bahwa mereka akan memilih CHP.
Berdasarkan laporan pasca pemilu 7 Juni lalu dari sumber internal partai CHP dalam rangka mengevaluasi hasil pemilu, 4 persen pendukung CHP diseluruh Turki beralih memilih HDP, termasuk kader-kader partai CHP. Hal ini disebut sebagai tactical voting, dengan harapan perolehan kursi AKP akan tergerus oleh HDP.
Dalam survei, saat ditanyakan mengenai siapa yang berkemungkinan menjadi pemenang dalam pemilu dini ini, 84 persen dari responden mengatakan partai AKP akan menjadi pemenang dalam pemilu 1 November, sementara 4,8 persen dari responden mengatakan bahwa CHP yang akan memenangkan pemilu.
Untuk pertanyaan apakah mereka mendukung operasi militer terhadap organisasi teroris komunis PKK (kurdi) sejak organisasi teror tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata pada bulan Juli, 86 persen responden mengatakan mereka mendukung operasi yang dilancarkan pemerintahan sementara pimpinan Ahmet Davutoglu tersebut. Pada survei ORC sebelumnya yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juli 2015, dukungan untuk operasi-operasi tersebut adalah 80,5 persen.
Mengenai perjuangan hukum melawan gerakan Gulen yang terbukti menginfiltrasi institusi-institusi negara, 87,9 persen responden mengatakan mereka mendukung operasi-operasi dan investigasi-investigasi melawan gerakan ini, yang selama 2 tahun belakangan mencoba menangkap Erdogan dan menggulingkan AKP melalui tuduhan-tuduhan palsu korupsi dan otoritarianisme yang belakangan banyak terbongkar pemalsuan bukti-buktinya.
Pada pemilu 7 Juni 2015, partai AKP memperoleh suara terbanyak dengan 40,87 persen. Partai CHP memperoleh urutan kedua dengan perolehan 24,95 persen yang diikuti MHP dengan 16,29 persen dan HDP dengan 13,12 persen. Hasil pemilu 7 Juni tidak ada partai yang meenjadi mayoritas tunggal di parlemen.
*NB: Berdasarkan seats distribution forecasting (perkiraan distribusi kursi parlemen ) yang dilakukan oleh media anti-Erdogan "Hurriyet", bila keempat partai tetap melewati ambang batas parlemen sebesar 10 persen, maka AKP butuh perolehan suara 44 persen keatas agar dapat meraih kursi mayoritas tunggal di parlemen, yang pada gilirannya mampu menjadikan AKP membentuk pemerintahan sendiri tanpa koalisi (single-party government).
Sumber: http://www.dailysabah.com/elections/2015/09/19/orc-survey-ak-party-will-regain-majority-for-single-party-govt