Selasa, 15 September 2015 07:00
Rizal Ramli bongkar jalan penutup rel. ©2015 foto: Efrimal Bahri
Merdeka.com - Usai megaproyek 35.000 megawatt (MW) dikritik,
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli kini
menyerang bos PT Pelindo II RJ Lino. Serangan urat saraf Menko Rizal
karena dia menilai PT Pelindo menjadi biang kerok masalah lamanya proses
bongkar muat pelabuhan atau dwelling time.
Lamanya proses dwelling time memang belakangan membuat Presiden Joko Widodo murka. Presiden bahkan telah meminta kepolisian untuk menyelidiki para mafia pelabuhan yang menyebabkan panjangnya proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Soal pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok, Menko Rizal Ramli menebar ancaman ke PT Pelindo II. Terutama jika mereka menolak pembangunan kereta pelabuhan.
"Karena mungkin bisnisnya kan kalau ada kereta api bisa berkurang. Sebab itu kami mau tegas, kali ini tidak ada lagi penolakan. Kalau menolak kita kepret! Esensinya harus ada jalur KA ke lokasi unloading," kata Rizal yang ditemui di Kantornya, Jakarta.
Menko Rizal mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dan TNI berantas mafia dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. "Kita akan cari pelaku dan orang yang di belakangnya. Mau dia pejabat atau bukan akan kita selesaikan sampai tuntas," kata Rizal.
Selain itu, Rizal juga menuding PT Pelindo II selaku operator pelabuhan Tanjung Priok dinilai menjadi biang keladi tingginya biaya logistik di Indonesia. Penolakan Pelindo pada kehadiran kereta pelabuhan menjadi salah satu penyebab lambannya waktu bongkar muat atau dwelling time.
Maka dari itu, serangan-serangan Menko Rizal kini tengah difokuskan untuk pembenahan pelabuhan. Apa saja serangan pada BUMN operator pelabuhan itu? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Lamanya proses dwelling time memang belakangan membuat Presiden Joko Widodo murka. Presiden bahkan telah meminta kepolisian untuk menyelidiki para mafia pelabuhan yang menyebabkan panjangnya proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Soal pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok, Menko Rizal Ramli menebar ancaman ke PT Pelindo II. Terutama jika mereka menolak pembangunan kereta pelabuhan.
"Karena mungkin bisnisnya kan kalau ada kereta api bisa berkurang. Sebab itu kami mau tegas, kali ini tidak ada lagi penolakan. Kalau menolak kita kepret! Esensinya harus ada jalur KA ke lokasi unloading," kata Rizal yang ditemui di Kantornya, Jakarta.
Menko Rizal mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dan TNI berantas mafia dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. "Kita akan cari pelaku dan orang yang di belakangnya. Mau dia pejabat atau bukan akan kita selesaikan sampai tuntas," kata Rizal.
Selain itu, Rizal juga menuding PT Pelindo II selaku operator pelabuhan Tanjung Priok dinilai menjadi biang keladi tingginya biaya logistik di Indonesia. Penolakan Pelindo pada kehadiran kereta pelabuhan menjadi salah satu penyebab lambannya waktu bongkar muat atau dwelling time.
Maka dari itu, serangan-serangan Menko Rizal kini tengah difokuskan untuk pembenahan pelabuhan. Apa saja serangan pada BUMN operator pelabuhan itu? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.