Minggu, 27 September 2015
Dilansir media Turki Hurriyet Daily News, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, saat ke New York untuk Sidang Umum ke-70 PBB, menyempatkan bertemu dengan Ahmed Mohamed, pelajar 14 tahun yang ditahan polisi di Texas ketika seorang guru berpikir jam yang ia telah buat adalah bom.
Mohamed merupakan salah satu undangan resepsi di New York pada 25 September, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Davutoglu. Mohamed dan Perdana Menteri Davutoglu, bersama dengan istrinya, Sare Davutoglu, mengobrol dan mengambil foto bersama dalam suasana ceria. Pertemuan yang sangat mengharukan. (foto atas)
Berbicara kepada wartawan sebelum penerimaan, Mohamed mengatakan dia bersemangat untuk bertemu perdana menteri Turki.
“Despite everything, we should always be creative, even when others turn you down,”
"Apapun, kita harus selalu kreatif, bahkan ketika orang lain menolak Anda," kata Mohamed.
"Mimpi saya adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap rasisme dan diskriminasi," katanya, menambahkan bahwa ia ingin mengunjungi Turki di masa depan.
Mohamed, seorang remaja Muslim, yang awalnya mengalami perlakuan diskriminatif atas tuduhan membuat bom dan sempat diborgol polisi dihadapan teman-teman sekolahnya akhirnya mendapat simpati dunia.
Mohamed bahkan diundang ke Gedung Putih, Google Science Fair, Massachusetts Institute of Technology dan acara lainnya untuk pembuatan jam nya.