Minggu, 6 September 2015 | 19:24 WIB
Terkait
- Cerita Ahok di Balik Pelantikan 327 Pejabat Eselon DKI
- Ketika Ahok Bicara soal Saingannya dalam Pilkada 2017
- Ahok Kembali Larang Penjualan Hewan Kurban di Trotoar
- Ahok: Perusahaan Jepang, Percayalah Jakarta Tempat Paling Aman untuk Investasi
- Rutin Rombak Pejabat, Ahok Jamin Tak Ganggu Jalannya Pemerintahan
JAKARTA, KOMPAS.com —
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghilangkan jalur
lambat di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Jalur itu rencananya akan
digunakan untuk pelebaran trotoar.
"Akan tetapi, tunggu (pembangunan) MRT (mass rapid transit) selesai dulu. Jalur lambat mau dibuang untuk memperlebar trotoar," kata Basuki di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Setelah pelebaran trotoar dilakukan, pengelola gedung-gedung di sepanjang Jalan Sudirman harus merobohkan pagar atau pembatas mereka.
Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberi insentif kepada pemilik gedung, berupa pemasangan layar light-emitting diode (LED) tanpa harus membayar pajak.
"Jadi kalau kamu punya gedung dan pasang LED tanpa terima iklan, kamu tidak usah bayar pajak. Kalau kamu terima iklan, pembagiannya 70-30, 70 untuk pemilik gedung dan 30 buat DKI. Nah kami mau kasih insentif seperti itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Basuki meyakini, dengan demikian, nantinya Jalan Sudirman di Jakarta tak kalah dengan New York ataupun Tokyo, Jepang. "Nanti di sana ada LED, restoran, dan bisa jadi kawasan terpadu seperti Orchard, Singapura; dan New York," kata Basuki.
Wacana Pemprov DKI untuk membongkar pagar-pagar gedung Jalan Sudirman sudah diucapkan sejak September 2013 lalu.
Kini, pada bulan yang sama dan tahun yang berbeda, Basuki kembali menyampaikan wacananya itu. Diharapkan, program itu baru dapat berjalan setelah pembangunan MRT rampung atau pada tahun 2018-2019.
"Akan tetapi, tunggu (pembangunan) MRT (mass rapid transit) selesai dulu. Jalur lambat mau dibuang untuk memperlebar trotoar," kata Basuki di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Setelah pelebaran trotoar dilakukan, pengelola gedung-gedung di sepanjang Jalan Sudirman harus merobohkan pagar atau pembatas mereka.
Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberi insentif kepada pemilik gedung, berupa pemasangan layar light-emitting diode (LED) tanpa harus membayar pajak.
"Jadi kalau kamu punya gedung dan pasang LED tanpa terima iklan, kamu tidak usah bayar pajak. Kalau kamu terima iklan, pembagiannya 70-30, 70 untuk pemilik gedung dan 30 buat DKI. Nah kami mau kasih insentif seperti itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Basuki meyakini, dengan demikian, nantinya Jalan Sudirman di Jakarta tak kalah dengan New York ataupun Tokyo, Jepang. "Nanti di sana ada LED, restoran, dan bisa jadi kawasan terpadu seperti Orchard, Singapura; dan New York," kata Basuki.
Wacana Pemprov DKI untuk membongkar pagar-pagar gedung Jalan Sudirman sudah diucapkan sejak September 2013 lalu.
Kini, pada bulan yang sama dan tahun yang berbeda, Basuki kembali menyampaikan wacananya itu. Diharapkan, program itu baru dapat berjalan setelah pembangunan MRT rampung atau pada tahun 2018-2019.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Kurnia Sari Aziza |
Editor | : Desy Afrianti |