
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah sebelum pengumuman neraca
perdagangan Indonesia siang ini. Pagi ini Rupiah bergerak dekati
Rp14.400 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jakarta, Selasa (15/9/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward melemah 24 poin atau 0,17 persen ke Rp14.357 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp14.333 per USD. Pada pembukaannya Rupiah berada di level Rp14.351 per USD.
Dalam pergerakan pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.331-Rp14.368 per USD. Pada pergerakan 52 mingguannya, Rupiah di kisaran Rp11.851-Rp14.368 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, walaupun tekanan penguatan dolar mereda di Asia, Rupiah tetap tidak mampu menguat.
"Pesimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi sepertinya masih belum bisa terobati peluncuran paket kebijakan. Angka penjualan mobil dan motor yang membaik signifikan di Agustus seharusnya dapat memperbaiki prospek pertumbuhan," ujarnya dalam riset.
Tetapi lanjutnya, sepertinya konfirmasi dari pertumbuhan impor dan ekspor yang datang siang ini perlu ditunggu.Surplus neraca perdagangan diperkirakan menipis dengan perlambatan impor yang berkurang.
"Data perdagangan yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi berpeluang memperkuat rupiah," ujarnya.
Sementara itu yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 102 poin atau 0,72 persen ke Rp14.368 per USD. Dengan pergerakan harian Rp14.231-Rp14.378 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jakarta, Selasa (15/9/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward melemah 24 poin atau 0,17 persen ke Rp14.357 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp14.333 per USD. Pada pembukaannya Rupiah berada di level Rp14.351 per USD.
Dalam pergerakan pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.331-Rp14.368 per USD. Pada pergerakan 52 mingguannya, Rupiah di kisaran Rp11.851-Rp14.368 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, walaupun tekanan penguatan dolar mereda di Asia, Rupiah tetap tidak mampu menguat.
"Pesimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi sepertinya masih belum bisa terobati peluncuran paket kebijakan. Angka penjualan mobil dan motor yang membaik signifikan di Agustus seharusnya dapat memperbaiki prospek pertumbuhan," ujarnya dalam riset.
Tetapi lanjutnya, sepertinya konfirmasi dari pertumbuhan impor dan ekspor yang datang siang ini perlu ditunggu.Surplus neraca perdagangan diperkirakan menipis dengan perlambatan impor yang berkurang.
"Data perdagangan yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi berpeluang memperkuat rupiah," ujarnya.
Sementara itu yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 102 poin atau 0,72 persen ke Rp14.368 per USD. Dengan pergerakan harian Rp14.231-Rp14.378 per USD.