ISIS Tebar Ancaman Serangan ke 70 Negara, Termasuk Indonesia

Sabtu, 12 September 2015 Waktu: 11:06

Dalam foto yang diambil dengan lensa telefoto, terlihat di pinggiran kota Suruc di perbatasan antara Turki dan Suriah, militan ISIS dengan bendera kelompok ini di sebuah puncak pegunungan di sisi timur Suruc.
Dalam foto yang diambil dengan lensa telefoto, terlihat di pinggiran kota Suruc di perbatasan antara Turki dan Suriah, militan ISIS dengan bendera kelompok ini di sebuah puncak pegunungan di sisi timur Suruc.
Dalam edisi nomor 11 Dabiq, majalah online ISIS, kelompok itu mengeluarkan ancaman terhadap 70 “negara pasukan perang salib” dan “pasukan murtad” dengan menyebut secara khusus misi-misi diplomatik Jepang di Indonesia, Malaysia dan Bosnia Herzegovina.
Jepang dikatakan memperketat keamanan di kedutaan-kedutaannya sedunia. Jurubicara pemerintah Jepang memberitahu para wartawan di Tokyo hari Jumat bahwa pengamanan kini ditingkatkan di hampir 200 misi diplomatiknya di seluruh dunia.
Sementara itu, seorang juru bicara untuk kedutaan Jepang di Jakarta, mengatakan pengamanan di gedung itu sangat ketat. Dalam keterangannya juru bicara itu hanya menyebut hubungan kedutaan Jepang dengan pihak kepolisian sangat baik, seperti yang dilansir oleh AFP.
Dalam menanggapi ancaman ISIS itu, Kapolda Metro Jaya mengatakan sudah sejak lama pengamanan dilakukan di banyak perwakilan asing di Jakarta, dan beberapa kedutaan tertentu ada pengamanan yang melekat, jadi otomatis pengamanan di Jakarta bagus.
Namun seperti dilansir oleh Detik.com, terkait ancaman terbaru yang ditebarkan oleh ISIS, pihak kepolisian baru mendengarnya dan akan mengkonfirmasinya, kata Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian .
Dalam ancamannya ISIS mengatakan "Apa yang bisa mencegah seorang jihad menargetkan komunitas di Dearborn, Michigan, Los Angeles dan New York. Ataupun menarget misi-misi dilplomatik Panama di Jakarta, Doha dan Dubai? Atau menarget misi-misi diplomatik Jepang di Bosnia , Malaysia dan Indonesia? Atau menarget diplomat-diplomat Saudi di Tirana, Albania, di Sarajevo, Bosnia dan di Pristina, Kosovo.”