Selasa, 15 September 2015 | 14:03 WIB
Terkait
JAKARTA, KOMPAS.com —
Media sosial sempat diramaikan dengan peredaran imbauan shalat berjemaah
awal waktu oleh General Manager Witel PT Telekomunikasi Indonesia area
Jakarta Barat Dwi Pratomo Juniarto. Keberadaan edaran tersebut
dibenarkan oleh Dwi Pratomo.
Dwi, yang akrab disapa Tommy, mengaku telah mengetahui peredaran di media sosial mengenai surat edaran imbauan shalat berjemaah pada awal waktu tersebut. Dia mengaku tak menyangka hal itu tersebar luas.
"Sebenarnya nothing special karena ini kan edaran internal. Saya enggak expect ini akan menyebar secara viral. Jadi malu saya, he-he-he," ujar Tommy kepada Kompas.com di Plasa Telkom, Jakarta Barat, Selasa (15/9/2015).
Tommy mengatakan, dia telah menerbitkan surat edaran tentang imbauan shalat berjemaah awal waktu pada 28 Agustus 2015 lalu. Menurut dia, edaran itu diterbitkan untuk mengingatkan semua karyawan dan mitra kerja Telkom grup Jakarta Barat.
"Sebetulnya saya cuma reminding. Reminding itu juga untuk diri saya sendiri," ujarnya.
Tommy mengaku juga telah menerima pesan dari atasannya mengenai hal serupa. Namun, hal tersebut tidak diterbitkan dalam surat edaran.
Setelah berdiskusi dengan badan kesejahteraan masjid (BKM), Tommy pun menerbitkan surat edaran tersebut. Kini, edaran itu sudah ditempel di sejumlah tempat di area PT Telkom Jakarta Barat, seperti majalah dinding, loket informasi, ataupun tempat sekuriti.
Selain berisi imbauan untuk melaksanakan shalat berjemaah pada awal waktu, surat edaran tersebut juga berisi imbauan agar semua karyawan ataupun mitra kerja menghentikan aktivitasnya saat adzan dikumandangkan. Namun, bagi karyawan yang memiliki pekerjaan darurat, Tommy memakluminya.
"Kalau ada kondisi emergency atau urgent, silakan dilanjutkan, asal jangan sampai lupa. Misalnya, sedang melayani customer, lebih kurang seperti itu. Saya tidak mematok saklek (kondisi daruratnya), atau kalau misalnya ada telepon dari pelanggan, kan enggak mungkin di-cut," kata Tommy.
Salah satu karyawan PT Telkom Jakarta Barat, Runi, mengatakan, memang ada beberapa karyawan yang tetap bekerja meski adzan telah berkumandang dan saat itu sudah masuk waktu shalat.
"Harusnya semuanya berhenti (beraktivitas), tetapi kan ada juga yang punya kerjaan yang enggak bisa ditinggalin. Kalau yang lainnya langsung ke masjid," ujar Runi.
Menurut pantauan Kompas.com, saat memasuki waktu adzan dzuhur, banyak karyawan yang langsung bergegas ke masjid untuk melaksanakan shalat berjemaah. Lantai 1 Masjid Al-Ihsan di area Telkom, Jakarta Barat, itu dipenuhi oleh semua karyawan laki-laki, bahkan hingga teras luar.
Namun, di lantai 2 masjid, hanya tampak satu barisan karyawan wanita yang melaksanakan shalat dzuhur berjemaah. (Nursita Sari)
Dwi, yang akrab disapa Tommy, mengaku telah mengetahui peredaran di media sosial mengenai surat edaran imbauan shalat berjemaah pada awal waktu tersebut. Dia mengaku tak menyangka hal itu tersebar luas.
"Sebenarnya nothing special karena ini kan edaran internal. Saya enggak expect ini akan menyebar secara viral. Jadi malu saya, he-he-he," ujar Tommy kepada Kompas.com di Plasa Telkom, Jakarta Barat, Selasa (15/9/2015).
"Saya dan teman-teman di sini (dewan kesejahteraan masjid)
tujuannya cuma mengingatkan rekan-rekan di lingkungan Jakarta Barat,
lebih kecil lagi di gedung sini," ujar dia.
Tommy mengaku tahu hal tersebut setelah membaca artikel di
salah satu situs internet. Selain itu, ia mengatakan, banyak karyawan
yang juga mengetahui bahwa edaran tersebut telah tersebar luas karena
mereka menggunakan media sosial.
"Kan kita di digital company juga. Jadi, beberapa teman sudah punya akun social media masing-masing. Jadi, hampir semua dapat," ujarnya.
Karena banyaknya pujian soal edaran tersebut di media
sosial, Tommy berharap, hal tersebut tidak membuatnya menjadi orang yang
pamer kebaikan. "Mudah-mudahan kita tidak menjadi ria (pamer karena
ingin kebaikan dilihat orang lain)," ujar Tommy.
Seperti diketahui, surat edaran tentang imbauan shalat berjemaah pada
awal waktu yang ia terbitkan kini banyak tersebar di internet. Hal
tersebut terjadi karena salah satu karyawan PT Telkom Jakarta Barat,
Gatot Imam Sukoco, mengunggah surat edaran itu di media sosial pada
Jumat (4/9/2015) lalu.Tommy mengatakan, dia telah menerbitkan surat edaran tentang imbauan shalat berjemaah awal waktu pada 28 Agustus 2015 lalu. Menurut dia, edaran itu diterbitkan untuk mengingatkan semua karyawan dan mitra kerja Telkom grup Jakarta Barat.
"Sebetulnya saya cuma reminding. Reminding itu juga untuk diri saya sendiri," ujarnya.
Tommy mengaku juga telah menerima pesan dari atasannya mengenai hal serupa. Namun, hal tersebut tidak diterbitkan dalam surat edaran.
Setelah berdiskusi dengan badan kesejahteraan masjid (BKM), Tommy pun menerbitkan surat edaran tersebut. Kini, edaran itu sudah ditempel di sejumlah tempat di area PT Telkom Jakarta Barat, seperti majalah dinding, loket informasi, ataupun tempat sekuriti.
Selain berisi imbauan untuk melaksanakan shalat berjemaah pada awal waktu, surat edaran tersebut juga berisi imbauan agar semua karyawan ataupun mitra kerja menghentikan aktivitasnya saat adzan dikumandangkan. Namun, bagi karyawan yang memiliki pekerjaan darurat, Tommy memakluminya.
"Kalau ada kondisi emergency atau urgent, silakan dilanjutkan, asal jangan sampai lupa. Misalnya, sedang melayani customer, lebih kurang seperti itu. Saya tidak mematok saklek (kondisi daruratnya), atau kalau misalnya ada telepon dari pelanggan, kan enggak mungkin di-cut," kata Tommy.
Salah satu karyawan PT Telkom Jakarta Barat, Runi, mengatakan, memang ada beberapa karyawan yang tetap bekerja meski adzan telah berkumandang dan saat itu sudah masuk waktu shalat.
"Harusnya semuanya berhenti (beraktivitas), tetapi kan ada juga yang punya kerjaan yang enggak bisa ditinggalin. Kalau yang lainnya langsung ke masjid," ujar Runi.
Menurut pantauan Kompas.com, saat memasuki waktu adzan dzuhur, banyak karyawan yang langsung bergegas ke masjid untuk melaksanakan shalat berjemaah. Lantai 1 Masjid Al-Ihsan di area Telkom, Jakarta Barat, itu dipenuhi oleh semua karyawan laki-laki, bahkan hingga teras luar.
Namun, di lantai 2 masjid, hanya tampak satu barisan karyawan wanita yang melaksanakan shalat dzuhur berjemaah. (Nursita Sari)
Editor | : Ana Shofiana Syatiri |