Selasa, 15 September 2015 06:05
Ilustrasi. ©2015 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Permainan kotor petugas Imigrasi dalam mencari tambahan penghasilan, sedikit demi sedikit mulai terkuak. Mereka memeras penumpang bahkan turis asing yang sedang ke Indonesia. Modus yang digunakan pun beragam.
Naifnya, kasus ini ditemukan di bandara yang melayani kedatangan serta keberangkatan penerbangan internasional.
Modus pertama petugas berpura-pura mengecek kesehatan penumpang, kemudian meminta bayaran. Kasus ini pernah dialami Tini Surya di Bandara Kualanamu Medan, September 2014. Tini lantas mengunggah pengalamannya tersebut ke Facebook.
Awalnya, Tini mengaku akan berangkat ke Penang, Malaysia, bersama sang ibu melalui Medan. Dia dan ibunya kemudian melakukan proses yang wajar dilakukan di bandara.
Namun tiba-tiba sebelum tiba di Imigrasi, sang ibu didorong masuk ke kantor kesehatan yang letaknya persis di samping kantor Imigrasi.
"Saya heran, ada apa. Karena mama masuk jadi saya ikut masuk. Terus ibu-ibu di ruangan ambil alat ukur darah tinggi, ukur darah tinggi mama dan bilang tinggi. Saya jawab: saya tahu dan sudah makan obat. Terus Bapak yang mengaku sebagai kepala di sana bilang mana obatnya. Saya bilang bapak boleh minta baik-baik karena ini bukan hak Bapak. Ok, diulangin dengan hormat. Kuberikan, dilihat dan dikembalikan," tulis pengguna Facebook Tini Surya di dinding Facebook komunitas Backpacker Dunia, Sabtu (20/9).
Dia kemudian mengetes orang yang mengaku sebagai kepala tersebut. Sejumlah pertanyaan dilontarkan kepadanya, salah satunya apakah sang kepala adalah seorang dokter. Dia juga menanyakan nama dan kegunaan obat yang dimiliki sang ibu.
Ilustrasi. ©2015 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Permainan kotor petugas Imigrasi dalam mencari tambahan penghasilan, sedikit demi sedikit mulai terkuak. Mereka memeras penumpang bahkan turis asing yang sedang ke Indonesia. Modus yang digunakan pun beragam.
Naifnya, kasus ini ditemukan di bandara yang melayani kedatangan serta keberangkatan penerbangan internasional.
Modus pertama petugas berpura-pura mengecek kesehatan penumpang, kemudian meminta bayaran. Kasus ini pernah dialami Tini Surya di Bandara Kualanamu Medan, September 2014. Tini lantas mengunggah pengalamannya tersebut ke Facebook.
Awalnya, Tini mengaku akan berangkat ke Penang, Malaysia, bersama sang ibu melalui Medan. Dia dan ibunya kemudian melakukan proses yang wajar dilakukan di bandara.
Namun tiba-tiba sebelum tiba di Imigrasi, sang ibu didorong masuk ke kantor kesehatan yang letaknya persis di samping kantor Imigrasi.
"Saya heran, ada apa. Karena mama masuk jadi saya ikut masuk. Terus ibu-ibu di ruangan ambil alat ukur darah tinggi, ukur darah tinggi mama dan bilang tinggi. Saya jawab: saya tahu dan sudah makan obat. Terus Bapak yang mengaku sebagai kepala di sana bilang mana obatnya. Saya bilang bapak boleh minta baik-baik karena ini bukan hak Bapak. Ok, diulangin dengan hormat. Kuberikan, dilihat dan dikembalikan," tulis pengguna Facebook Tini Surya di dinding Facebook komunitas Backpacker Dunia, Sabtu (20/9).
Dia kemudian mengetes orang yang mengaku sebagai kepala tersebut. Sejumlah pertanyaan dilontarkan kepadanya, salah satunya apakah sang kepala adalah seorang dokter. Dia juga menanyakan nama dan kegunaan obat yang dimiliki sang ibu.
[cob]