MUI Banyuwangi: Sebaiknya Nama Ditambah Menjadi "Hamba Tuhan"

Tuhan menunjukkan KTP-nya (Foto: Raiza Andini).
Tuhan menunjukkan KTP-nya (Foto: Raiza Andini).
BANYUWANGI – Kemunculan Tuhan ke hadapan publik sejak satu pekan terakhir terus menuai polemik. Atas permasalahan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Jawa Timur, pun angkat bicara.
Ketua MUI Banyuwangi, KH Moch Yamin, meminta pria asal Dusun Krajan, Desa Kluncing, Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut segera mengubah nama. Hal itu demi kepentingan bersama.
“Ini kepentingan bersama. Jadi demi kepentingan bersama, sebaiknya ditambah di depannya. Mungkin, Hamba Tuhan, kan gitu,” katanya, di Banyuwangi, Jumat (28/8/2015).
Ia menjelaskan, diubah atau ditambahkan kata pada nama Tuhan merupakan bentuk perhatian masyarakat serta MUI agar nama tersebut tidak menjadi pergunjingan. Yamin menilai menggunakan nama Tuhan oleh manusia tanpa ada kata lain di depan atau di belakangnya tidaklah benar.
“Ini dilakukan sebagai bentuk perhatian. Kalo orang enggak peduli, ya sudah dibiar-biarin. Kan begitu. Tapi, ini kan mulai dari MUI pusat, MUI wilayah. Wilayah sini ini kan karena apa? Ini kan menjadi pergunjingan orang. Nah, daripada nama itu dipergunjingkan orang, maka sebaiknya pakai nama yang baik, yang dipuji, dan yang diharapkan menjadi nama yang baik, kan gitu,” jelasnya.
Mengenai administrasi perubahan nama yang harus diurus ke instansi pemerintah, ia meminta pihak terkait dapat memberi kemudahan bagi Tuhan dalam mengubah nama.
“Tentang kesulitan mengurus semua administrasi, seperti akta kelahiran dan ijazah, barangkali aparat negara bisa membantu. Karena ini menyangkut kepentingan orang banyak, mungkin (Tuhan) diberi kemudahan-kemudahan mengurus perubahan nama pada akta maupun ijazah. Selain itu, perubahan nama juga demi kebaikan atas ketidaktahuan orangtuanya,” terang dia. (fal)
(uky)

Related Posts :