
Ringgit. (Foto: Reuters)
JAKARTA - Kondisi Malaysia kian mengkhawatirkan. Selain kondisi politik yang semakin keruh, situasi ekonomi negara tetangga ini pun semakin memburuk.
Mata uangnya, ringgit, sempat menyentuh level 4,2318 per USD. Artinya, ringgit melemah 31 persen dalam setahun.
Level tersebut merupakan level terendah dalam 17 tahun terakhir. Ringgit pun mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia.
Asing tampakya berbondong-bondong keluar dari Malaysia. Per akhir Juli 2015, dana asing yang keluar dari bursa Malaysia sudah mencapai USD3 miliar. Cadangan devisa negara tersebut hanya USD92,67 miliar.
Malaysia sangat tergantung dengan sumber daya alamnya, yakni kelapa sawit. Dengan harga CPO yang anjlok sekarang, otomatis perekonomian negara ini terpukul hebat. Demikian dilansir dari Economist, Sabtu (29/8/2014).
Tak cuma negara tersebut yang mengalami kesulitan ekonomi, Indonesia juga mengalami masalah yang sama, hanya tidak separah Malaysia.
Malaysia mengalami masalah politik yang pelik. Hal ini akan menjadi masalah besar dan menjadi batu sandungan negara tersebut untuk menstabilkan perekonomiannya.
(wdi)